Rabu, 20 November 2013

Metode Penugasan

A.     METODE PENUGASAN
(JOHNSON)
       Masalah penjadwalan (scheduling) merupakan masalah utama dalam penugasan pekerjaan (job assignment) penjadwalan optimal menunjukan adanya jumlah waktu terbuang atau menganggur (idle-time) yang minimal, dari tenaga kerja atau mesin yang digunakan untuk memproses atau pengerjaan terhadap berbagai pekerjaan tersebut. Salah satu metode penugasan (assignment method)  yang dapat digunakan untuk menentukan penjadwalan penugasan pekerjaaan adalah dengan aturan Johnson.
Aturan Johnson menurut chase et al. (2001 :593) memiliki tujuan untuk “ minimize the flow time from the beginning of the first job until the finish of the last”. Vengan aturan Johnson diharapkan dapat digunakan sebagai alat untuk membantu dalam menentukan jumlah waktu yang menimal, dalam arti optimal untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan

Prosedur Penyelesaian Dengan Aturan Johnson
Dalam menentukan penjadadwalan penugasan pekerjaan denganaturan johnson dibutuhkan langkah langkah penyelesaian sebagai berikut.
1.         List the operation time for each job on both machines
2.         Select the shortest operation time,
3.         If the shortest time is for the first machine, do the job first; if it is for the second machine, do the job last,
4.         Repeat steps 2 and 3 for each remaining job unitilthe schedulel is complete.
Jadi penyelesaiaan metode atau aturan johnson adalah. Pertama menentukan waktu operasi untuk setiap pekerjaan pada setiap mesin yang akan memproses pekerjaan tersebut. Dalam hal orang atau tenaga kerja yang mengerjakanny, berarti menentukan waktu pekerjaan setiap pekerjaan (job) atau order pada setiap tenaga kerja yang tersedia untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.
Kedua memilih waktu pengerjaan terpendek atau tercepat dari seluruh waktu pengerjaan ketiga menentukan jikawaktu tercepat terdapat pada mesin pertama, maka tentukan pekerjaan tersebut sebagai pekerjaan pertama pada mesin pertama . dan sebaliknya.
Keempat  mengulangi langka kedua dan ketiga, untuk memilih dan penentuan pekerjaan hingga seluruh pekerjaan terjadwal semuanya.
Uraian langkah langkah penyelesaian penugasan pekerjaan dengan mengunakan aturan johnson:
1.    Menentukan waktu operasi  atau pengerjaan untuk setiap order atau pekerjaan pada setiap mesin atau tenaga kerja yang akan memproses/mengerjakannya.
2.    Memilih waktu pengerjaan tercepat dari seluruh pekerjaan/order yang akan dikerjakan sampai waktu pengerjaan paling lama.
3.    Jika pekerjaan dengan waktu tercepat tersebut berada pada mesin atau tenaga kerja pertama ,tentukan pekerjaan pertama pada mesin atau tenaga kerja pertama.
4.    Menentukan penjadwalan pengerjaan untuk seruruh pekerjaan/order berdasarkan urutan priotas pengerjaan yang sudah di tentukan. Langkah yang terakhir ini menunjukan penjadwalan penugasan pekerjaan yang optimal.

B. METODE PENUGASAN
(HUNGARIAN METHOD)
Salah satu metode yang dapt digunakan dalam menentukan penugasan pekerjaan untuk sistem produksi yang bersifat intermittentatau discontinuous adalah dengan metode hungarian. Dalam kaitan dengan metode penugasan tersebut, Chase et al. (2001 : 595) menguraikan bahwa : “the assignment method is a special case of the transportation method of linear programming. It can be applied to situation where there are n supply sources and n demand use (such as five jobs on five machines) and the objective is to minimize or maximize some measure of effectiveess”.
Jadi metode penugasan merupakan suatu model tertentu ataubagian khusus dari metode transportasi  dalam programasi linear. Metode ini dapat digunakan salah satunya untuk menentukan alokasi pekerjaan terhadap pusat- pusat kerja, orang-orang terhadap pekerjaan tertentu, dan seterusnya .
 Metode hungarian sebagai salah satu metode penugasan mengasumsikan bahwa, harus terdapat kesesuaian antara sumber penawaran atau penyedian (supply sources) dengan kebutuhan atau permintaan (demand), dalam arti jumlah pekerjaan dengan mesin yang akan memproses pekerjaan tersebut bersesuaian yaitu seimbang (misalnya lima mesin untuk lima pekerjaan) dimana satu mesin hanya dapat memproses satu jenis pekerjaan tertentu. Dengan kata lain, aturan ini tidak digunakan untuk menentukan penugasan pekerjaan pada satu mesin lebih dari dua pekerjaan pada waktu yang bersamaan.
Lebih lanjut Chase et al. (2001 : 595) menegaskan bahwah, metode penugasan dengan metode hungarian dinilai dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah yang yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1.       There are n “things” to be distributed to n “ destinations”
2.       Each thing must be assigned to one and only one destination.
3.       Only one criterion can be used (minimum cost, maximum profit, or minimum completion time).
Pernyataan ini memperjelas uraian di atas yang memberikan karakteristik tertentu, sebagai asumsi penggunaan metode hungarian dalam penentuan penugasan pekerjaan.
Presedur Penyelesaian Dengan Metode Hungarian
Berikut adalah prosedur penyelesaian masalah penugasan pekerjaan dengan metode hungarian menurut Chase et al. (2001 : 595) :
1.       Subtract the smallest number in each row from itself and allother numbers in that row (there will then be at least one zero in each row)
2.       Subtract the smallest number in each columnfromall other numbers in that column. (there will then be at least one zero in each column)
3.       Determine if the minimum number of lines required to cover each zero is equal to n. If so, an optimal solution has been found, because job machine assignments must be made at the zero entries, and this test proves that this is possible. If the minimum number of lines reauired is less than n go to step 4.
4.       Draw the least possible number of lines through all the zeros. (these may be the same lines used in step 3 ) substract the smallest number not covered by lines from itself and all other uncovered numbers, and add it to the number at each intersection of lines. Repeat step 3.
Secara lebih sederhan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1.       Identifikasi masalah, adalah mengetahui permasalahan penugasan yang di hadapi yaitu apakah memaksimalkan nilai berupa keuntungsn, penerimaan, manfaat; atau sebaliknya meminimalkan nilai berupa biaya , pengeluaran atau kereugian. Informasi mengenai data-data  yang diperoleh dapat di tabulasi sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk penyelesaiannya.
2.       Menentukan pengurangan baris, adalah berdasarkan data permasalahan penugasan setelah dilakukan transformasi untuk memaksimalkan, dan langsung tanpa transformasi untuk masalah meminimalkan.
3.       Menentukan pengurangan kolom, adalah berdasarkan data pengurangan baris untuk selanjutnya diketahui nilai terkecilnya pada setiap kolom.
4.       Melakukan uji optimal, adalah untuk mengetahui apakah tabel dari hasil pengurangan kolom sudah optimal. Apabila dari uji yang dilakukan sudah optimal maka pengerjaan selesai. Dan sebaliknya
5.       Revisi, adalah dibuat setelah diketahui dari hasil uji yang di lakukan belum optimal. Tabel hasil revisi kemudian diuji kembali untuk mengetahui optimalitasnya.
6.       Uji optimal kembali dilakukan terhadap hasil revisi, dan demikian seterusnya hingga diperoleh tabel yang menunjukan alokasi penugasan pekerjaan yang optimal.

C. METODE PENUGASAN
(METODE INDIKATOR)
Dalam hal tenaga kerja sebagai salah satu sumber daya atau aset perusahaan yang amat penting, seringkali memiliki keragaman kealihan (skills) sehingga penempatanya juga dalam pekerjaan disesuaikan dengan kealihan yang dimiliki. Demikian pula dengan alat dan peralatan atau mesin yang digunakan untuk memproses berbagai pekerjaan, disesuaikan pula dengan fungsi mesin dan kapasitas yang dimilikinya. Ketidak tepatan dalam penugasan pekerjaan baik kepada tenaga kerja maupun penentuannya tehadap mesin yang digunakanya, akan dapat menyebabkan ketidak efetifan dan ketidak efisienan penugasan pekerjaan menjadi suatu keputusan yang penting untuk dibuat metode tertentu sebagai alat (tool) dalam menentukan pengambilan keputusan. Salah satu metode yang dimaksud adalah metode indikator (indicator method). Metode indikator ini digunakan untuk menentukan penugasan terhadap pekerjaan kepada tenaga kerja atau alat peralatan/mesin yang akan digunakan dalam mengerjakan atau memproses pekerjaan-pekerjaan. Penggunaan metode indikator hanya sesuai untuk model sistem produksi yang terputus-putus (discontinuous system)
Metode indikator dalam menentukan penjadwalan penugasan pekerjaan, tidak menujukan pekerjaan mana yang harus dikerjkan terlebih dahulu dan mana yang dikerjakan kemudian, akan tetapi hanya mengetahui tenaga kerja mana yang yang akan mengerjakan pekerjaan atau order yang mana, sehingga penugasan yang dibuat menjadi optimal ditinjau dari waktu yang tersedia, yaitu penentuan penugasan pekerjaan (job assignment) untuk tujuan meminimalkan waktu menganggur (idle time)
Prosedur Penyelesaian Dengan Metode Indikator
Prosedur penyelesaian untuk permasalahan penugasan (assignment problems) dengan metode indikator, dapat menggunkan langkah-langkah sebgai berikut:
1.       Membuat tabel penugasan yang berikan tentang jumlah order/ pesanan, jumlah unit standar per jam, jam per pesanan, dan jam tenaga kerja/jam mesin yang tersedia.
2.       Menentukan nilai indikator yang menunjukan ukuran efesiensi dari setiap tenaga kerja, atau mesin dalam mengerjakan setiap order/pesanan
3.       Menentukan jam tenaga kerja yang digunakan.
4.       Menentukan penugasan pekerjaan optimal.

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. terima kasih postingan nya nizomtrs,,

    boleh tahu refrensi buku yang kmu pakai untuk penjelasan metode indikator?

    saya tertarik untuk mempelajari lebih dalam ttg metode indikator.
    sangat berterimakasih jika kmu bersedia membrikan info refrensinya
    :)

    BalasHapus