A.
METODE PENUGASAN
(JOHNSON)
Masalah
penjadwalan (scheduling) merupakan masalah utama dalam penugasan pekerjaan (job
assignment) penjadwalan optimal menunjukan adanya jumlah waktu terbuang atau
menganggur (idle-time) yang minimal, dari tenaga kerja atau mesin yang
digunakan untuk memproses atau pengerjaan terhadap berbagai pekerjaan tersebut.
Salah satu metode penugasan (assignment
method) yang dapat digunakan untuk
menentukan penjadwalan penugasan pekerjaaan adalah dengan aturan Johnson.
Aturan Johnson menurut chase et al. (2001
:593) memiliki tujuan untuk “ minimize
the flow time from the beginning of the first job until the finish of the last”.
Vengan aturan Johnson diharapkan dapat digunakan sebagai alat untuk membantu
dalam menentukan jumlah waktu yang menimal, dalam arti optimal untuk menyelesaikan
berbagai pekerjaan
Prosedur Penyelesaian Dengan Aturan Johnson
Dalam
menentukan penjadadwalan penugasan pekerjaan denganaturan johnson dibutuhkan
langkah langkah penyelesaian sebagai berikut.
1.
List the operation time for each job on both machines
2.
Select the shortest operation time,
3.
If the shortest time is for the first machine, do the job
first; if it is for the second machine, do the job last,
4.
Repeat steps 2 and 3 for each remaining job unitilthe
schedulel is complete.
Jadi
penyelesaiaan metode atau aturan johnson adalah. Pertama menentukan waktu
operasi untuk setiap pekerjaan pada setiap mesin yang akan memproses pekerjaan
tersebut. Dalam hal orang atau tenaga kerja yang mengerjakanny, berarti
menentukan waktu pekerjaan setiap pekerjaan (job) atau order pada setiap tenaga
kerja yang tersedia untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.
Kedua
memilih waktu pengerjaan terpendek atau tercepat dari seluruh waktu pengerjaan
ketiga menentukan jikawaktu tercepat terdapat pada mesin pertama, maka tentukan
pekerjaan tersebut sebagai pekerjaan pertama pada mesin pertama . dan
sebaliknya.
Keempat mengulangi langka kedua dan ketiga, untuk
memilih dan penentuan pekerjaan hingga seluruh pekerjaan terjadwal semuanya.
Uraian
langkah langkah penyelesaian penugasan pekerjaan dengan mengunakan aturan
johnson:
1.
Menentukan waktu operasi
atau pengerjaan untuk setiap order atau pekerjaan pada setiap mesin atau
tenaga kerja yang akan memproses/mengerjakannya.
2.
Memilih waktu pengerjaan tercepat dari seluruh
pekerjaan/order yang akan dikerjakan sampai waktu pengerjaan paling lama.
3.
Jika pekerjaan dengan waktu tercepat tersebut berada pada
mesin atau tenaga kerja pertama ,tentukan pekerjaan pertama pada mesin atau
tenaga kerja pertama.
4.
Menentukan penjadwalan pengerjaan untuk seruruh
pekerjaan/order berdasarkan urutan priotas pengerjaan yang sudah di tentukan.
Langkah yang terakhir ini menunjukan penjadwalan penugasan pekerjaan yang
optimal.
B.
METODE PENUGASAN
(HUNGARIAN METHOD)
Salah
satu metode yang dapt digunakan dalam menentukan penugasan pekerjaan untuk
sistem produksi yang bersifat intermittentatau discontinuous adalah dengan
metode hungarian. Dalam kaitan dengan metode penugasan tersebut, Chase et al.
(2001 : 595) menguraikan bahwa : “the
assignment method is a special case of the transportation method of linear
programming. It can be applied to situation where there are n supply sources
and n demand use (such as five jobs on five machines) and the objective is to
minimize or maximize some measure of effectiveess”.
Jadi
metode penugasan merupakan suatu model tertentu ataubagian khusus dari metode
transportasi dalam programasi linear.
Metode ini dapat digunakan salah satunya untuk menentukan alokasi pekerjaan
terhadap pusat- pusat kerja, orang-orang terhadap pekerjaan tertentu, dan
seterusnya .
Metode hungarian sebagai salah satu metode
penugasan mengasumsikan bahwa, harus terdapat kesesuaian antara sumber
penawaran atau penyedian (supply sources) dengan kebutuhan atau permintaan
(demand), dalam arti jumlah pekerjaan dengan mesin yang akan memproses
pekerjaan tersebut bersesuaian yaitu seimbang (misalnya lima mesin untuk lima
pekerjaan) dimana satu mesin hanya dapat memproses satu jenis pekerjaan
tertentu. Dengan kata lain, aturan ini tidak digunakan untuk menentukan
penugasan pekerjaan pada satu mesin lebih dari dua pekerjaan pada waktu yang
bersamaan.
Lebih
lanjut Chase et al. (2001 : 595) menegaskan bahwah, metode penugasan dengan
metode hungarian dinilai dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah yang yang
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. There are n “things” to be distributed to n “ destinations”
2. Each thing must be assigned to one and only one destination.
3. Only one criterion can be used (minimum cost, maximum
profit, or minimum completion time).
Pernyataan
ini memperjelas uraian di atas yang memberikan karakteristik tertentu, sebagai
asumsi penggunaan metode hungarian dalam penentuan penugasan pekerjaan.
Presedur Penyelesaian Dengan Metode Hungarian
Berikut
adalah prosedur penyelesaian masalah penugasan pekerjaan dengan metode
hungarian menurut Chase et al. (2001 : 595) :
1.
Subtract
the smallest number in each row from itself and allother numbers in that row
(there will then be at least one zero in each row)
2.
Subtract
the smallest number in each columnfromall other numbers in that column. (there
will then be at least one zero in each column)
3.
Determine
if the minimum number of lines required to cover each zero is equal to n. If
so, an optimal solution has been found, because job machine assignments must be
made at the zero entries, and this test proves that this is possible. If the
minimum number of lines reauired is less than n go to step 4.
4.
Draw
the least possible number of lines through all the zeros. (these may be the
same lines used in step 3 ) substract the smallest number not covered by lines
from itself and all other uncovered numbers, and add it to the number at each
intersection of lines. Repeat step 3.
Secara
lebih sederhan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Identifikasi
masalah, adalah mengetahui permasalahan penugasan yang di hadapi yaitu apakah
memaksimalkan nilai berupa keuntungsn, penerimaan, manfaat; atau sebaliknya
meminimalkan nilai berupa biaya , pengeluaran atau kereugian. Informasi
mengenai data-data yang diperoleh dapat
di tabulasi sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk penyelesaiannya.
2. Menentukan
pengurangan baris, adalah berdasarkan data permasalahan penugasan setelah
dilakukan transformasi untuk memaksimalkan, dan langsung tanpa transformasi
untuk masalah meminimalkan.
3. Menentukan
pengurangan kolom, adalah berdasarkan data pengurangan baris untuk selanjutnya
diketahui nilai terkecilnya pada setiap kolom.
4. Melakukan
uji optimal, adalah untuk mengetahui apakah tabel dari hasil pengurangan kolom
sudah optimal. Apabila dari uji yang dilakukan sudah optimal maka pengerjaan
selesai. Dan sebaliknya
5. Revisi,
adalah dibuat setelah diketahui dari hasil uji yang di lakukan belum optimal.
Tabel hasil revisi kemudian diuji kembali untuk mengetahui optimalitasnya.
6. Uji
optimal kembali dilakukan terhadap hasil revisi, dan demikian seterusnya hingga
diperoleh tabel yang menunjukan alokasi penugasan pekerjaan yang optimal.
C.
METODE PENUGASAN
(METODE INDIKATOR)
Dalam
hal tenaga kerja sebagai salah satu sumber daya atau aset perusahaan yang amat
penting, seringkali memiliki keragaman kealihan (skills) sehingga penempatanya
juga dalam pekerjaan disesuaikan dengan kealihan yang dimiliki. Demikian pula
dengan alat dan peralatan atau mesin yang digunakan untuk memproses berbagai
pekerjaan, disesuaikan pula dengan fungsi mesin dan kapasitas yang dimilikinya.
Ketidak tepatan dalam penugasan pekerjaan baik kepada tenaga kerja maupun
penentuannya tehadap mesin yang digunakanya, akan dapat menyebabkan ketidak
efetifan dan ketidak efisienan penugasan pekerjaan menjadi suatu keputusan yang
penting untuk dibuat metode tertentu sebagai alat (tool) dalam menentukan
pengambilan keputusan. Salah satu metode yang dimaksud adalah metode indikator
(indicator method). Metode indikator ini digunakan untuk menentukan penugasan terhadap pekerjaan kepada tenaga kerja atau alat
peralatan/mesin yang akan digunakan dalam mengerjakan atau memproses
pekerjaan-pekerjaan. Penggunaan metode indikator hanya sesuai untuk model sistem produksi
yang terputus-putus (discontinuous
system)
Metode
indikator dalam menentukan penjadwalan penugasan pekerjaan, tidak menujukan
pekerjaan mana yang harus dikerjkan terlebih dahulu dan mana yang dikerjakan
kemudian, akan tetapi hanya mengetahui tenaga kerja mana yang yang akan
mengerjakan pekerjaan atau order yang mana, sehingga penugasan yang dibuat
menjadi optimal ditinjau dari waktu yang tersedia, yaitu penentuan penugasan
pekerjaan (job assignment) untuk
tujuan meminimalkan waktu menganggur (idle
time)
Prosedur Penyelesaian Dengan Metode Indikator
Prosedur
penyelesaian untuk permasalahan penugasan (assignment
problems) dengan metode indikator, dapat menggunkan langkah-langkah sebgai
berikut:
1.
Membuat tabel penugasan yang berikan tentang jumlah order/
pesanan, jumlah unit standar per jam, jam per pesanan, dan jam tenaga kerja/jam
mesin yang tersedia.
2.
Menentukan nilai indikator yang menunjukan ukuran efesiensi
dari setiap tenaga kerja, atau mesin dalam mengerjakan setiap order/pesanan
3.
Menentukan jam tenaga kerja yang digunakan.
4.
Menentukan penugasan pekerjaan optimal.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusterima kasih postingan nya nizomtrs,,
BalasHapusboleh tahu refrensi buku yang kmu pakai untuk penjelasan metode indikator?
saya tertarik untuk mempelajari lebih dalam ttg metode indikator.
sangat berterimakasih jika kmu bersedia membrikan info refrensinya
:)